Sunday, April 12, 2020

Ekonomi desa dlingo maju dengan pariwisata hutan pinus dan kebun buah mangunan


Yogyakarta adalah sebuah kota yang menjadi tempat destinasi wisata diIndonesia, setiap tahunnya banyak sekali wisatawan domestik maupun manca negera yang berkunjung di Yogyakarta. Banyak sekali spot-spot menarik yang di tawarkan di kota yoagyakarta ini. Kategori wisata di jogja pun sangat beragam, seperti budaya, pendidikan, alam, kebun binatang dan lain sebagianya. Kepopuleran wisata di jogja juga di dukung dengan kemajuan teknologi saat ini, media social saat ini senantiasa memamerkan foto-foto menarik. Hal ini juga yang membuat banyak wisatawan ingin berkujung ke jogja dan berselfi ria di obyek wisata tersebut.

Dulu saya masih ingat ketika saya masih SD sekitar tahun 90an akhir  jika merencanakan piknik bersama biasanya tujuanya ke malioboro, purawisata, pantai parangtritis ataupun kebun binatang gembira loka, tapi coba kita lihat sekarang, beragam wisata-wisata baru mulai dibagun di sekitaran kawasan Yogyakarta ini, sebut saja taman pintar, pantai-pantai baru di gunung kidul, gua pindul, jogja bay, sindu edu park dll. Ditahun 2000an Salah satu tempat wisata baru di Yogyakarta adalah hutan pinus dan kebun buah mangunan. Hutan pinus dan kebun buah mangunan terletak di di kabupaten bantul kecamatan dlingo.
Waktu masih smk hutan pinus hanyalah sebuah hutan yang di penuhi orang-orang nongkrong saja, walaupun tempatnya dari dulu sangat indah tapi belum ada yang menjadikan itu sebagai tempat pariwisata. Tapi bisa kita lihat sekarang hutan pinus menjadi tujuan pariwisata yang sangat bisa di andalkan di Yogyakarta ini. Bahkan mantan presiden amerika serikat barack Obama parnah berkunjung di hutan pinus pada 2017 kemarin. Kebun buah mangunan juga tidak kalah bagusnya, setiap pagi dan sore kebun buah mangunan di kunjungi wisatawan  untuk melihat sunrise dan sunset. Belum lagi acara-acara seperti outbound, makrap, dll. Tak hanya gardu padang saja yang ditawarkan oleh kebun buah magnunan ini, Kebun buah yang memiliki luas 23,6 ha juga memliki taman, kebun buah, fasilitas homestay dan fasilitas-fasilitas penujang lainya.
Dengan semakin populernya hutan pinus dan kebun buah mangunan membuat perekonomian masyakarat sekitar juga ikut naik, fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya dan papan petunjuk arah di bangun oleh pemda setempat. Wisatawan sudah tidak bingung menuju tempat lokasi. Dengan semakin mudah akses ketempat wisata, lalu lalang kendaran sangat ramai, hal ini di manfaatkan penduduk sekitar untuk berjualan di pinggir jalan, seperti oleh-oleh khas dlingo, bakso, mie ayam dan juga jualan bensin. Salah satu tempat oleh-oleh khas disekitaran jalan mangunan adalah tiwul ayu, dulu tiwul ayu dulu hanya menjual tiwul dan aneka oleh-oleh lainya, tapi sekarang bisa lihat tiwul ayu sudah menjadi tempat makan yang besar, tidak hanya menjual tiwul tapi sudah seperti rumah makan yang menjajakan ayam ingkung dll. Usaha homestay atau penginapan di kawasan tersebut juga mulai tumbuh, tidak sedikit masyarakat yang menfaatkan rumah meraka sebagai homestay atau penginapan untuk wisatawan. Saya belum tahu harga permalam homestay atau penginapan permalam berapa. Yang jelas setahu saya homestay dan penginapan di kawasan tersebut belum sebanyak sekarang.
Hutan pinus dan kebun buah mangunan merupakan cikal bakal pariwisata yang ada di kecamatan dlingo, walaupun tempat lain juga tidak kalah indah dari kedua tempat tersebut tapi kedua tempat tersebut sudah memliki pesona tersendiri dihati wisatawan. Dengan semakin banyaknya wisata yang berkunjung ditempat tersebut diharapakan ekonomi masyarakat juga samakin naik.

0 comments:

Post a Comment